Sunday 10 April 2016

[Review] Orange Is The New Black Season 1 (2013)


Selain terkenal dengan Marvel Superhero Series, Netflix juga punya beberapa series lain yang banyak fans fanatiknya. Salah satunya adalah Orange Is The New Black alias OITNB ini. Oke, baiklah saya akui saya memang telat mulai menonton serial ini. Namun, sekalinya mencoba menonton, saya benar-benar tidak bisa berhenti. Sampai-sampai Daredevil Season 2 yang sedang saya tonton pun saya tinggalkan sejenak di episode 11 demi menyelesaikan season 1 Orange Is The New Black.

Piper Chapman (Taylor Schilling) adalah seorang cewek bisex yang hidupnya baik-baik saja di awal umur 30an bersama tunangannya (tunangan cowok ya), Larry (Jason Biggs). Mendadak hidupnya yang adem ayem mendapat kabar buruk. Mantan pacar ceweknya, Alex Vause (Laura Prepon) yang merupakan jaringan narkoba internasional tertangkap polisi. Piper yang pernah ikut membantu menadah uang hasil jual narkoba 10 tahun lalu ikut terseret dan memilih menyerahkan diri ke penjara agar masa hukumannya bisa lebih ringan. Yeah, ini sial bener bisa-bisanya terseret kasus 10 tahun lalu padahal masa kadaluwarsa kasusnya itu 12 tahun!

Piper yang "anak baik-baik" sudah ketakutan duluan mengenai apa saja yang akan dihadapinya di penjara khusus wanita nanti. Oke, kita juga pasti sudah berpikiran macam-macam soal penjara kan biarpun penjara di sono jauh lebih baik ketimbang penjara di Indonesia yang busuk ini? Tambah sial saat ternyata Alex juga berada di penjara yang sama, ditaksir cewek aneh, sekamar dengan nenek-nenek pemarah. 

OITNB yang akan memasuki season 4 pada Juni 2016 ini menyajikan komedi dengan culture shock yang dialami Piper, namanya juga baru kali ini masuk penjara. Sekaligus juga ada sedikit sindiran tentang sipir yang KKN dan fasilitas penjara yang kurang memadai biarpun menurut saya penjara di OITNB sudah wah banget ketimbang penjara di Indonesia. 

Ditambah dengan bumbu drama mengenai kehidupan sehari-hari di penjara. Jangan bayangkan mereka cuma duduk mendekam dalam sel saja, ya! Mereka juga punya tugas masing-masing seperti Piper yang bertugas di bagian elektrik untuk memperbaiki kerusakan lampu atau mesin gampang lainnya. Juga ada semacam pemilihan "kepala suku" untuk menyalurkan aspirasi tahanan kepada pengurus penjara yang diwarnai dengan "kampanye" berupa adu rap.

Jika awal season 1 masih mengenai kekagetan Piper dengan budaya ala penjara, mendekati akhir season akan semakin berat konfliknya dengan pengurus penjara yang KKN dan affair antara seorang sipir dengan salah satu tahanan.

Yang paling menarik bagi saya justru Laura Prepon sebagai Alex Vause, dia bahkan lebih menarik ketimbang Taylor Schilling yang tokoh utama! I'm #TeamAlex! Meskipun akting Taylor Schilling sebagai Piper yang awalnya rada-rada polos dan kumudian mulai belajar kehidupan penjara yang keras juga patut diacungi jempol dan chemistry mereka terbangun dengan sangat baik.

Para tahanan lainnya juga memiliki porsi ceritanya sendiri. Masa lalu para tahanan diceritakan dengan flashback sekilas-sekilas dan penonton dibiarkan merangkai sendiri mengenai apa yang terjadi mengapa si ini dan si itu bisa sampai mendarat di penjara tersebut. Dan kita juga ditunjukkan bahwa tidak semua penghuni penjara adalah penjahat mengerikan, beberapa dari mereka berakhir di penjara karena kesalahan yang bisa dibilang pun ada sebabnya. Tak ada yang benar-benar hitam dan putih di sini, semuanya berwarna orange yang ceria dan menyilaukan.

RATE:
8.3/10

"Maybe this is the bad time to say hi?"

No comments :

Post a Comment